Sharing Knowledge PT Pupuk Indonesia Grup Terkait Implementasi Systemi...

images

Sharing Knowledge PT Pupuk Indonesia Grup Terkait Implementasi Systemic Risk di Lingkungan PT Pupuk Kaltim

Rano Reza Ricardo, 09 May 2022

PT Pupuk Kalimantan Timur secara konsisten menerapkan Manajemen Risiko sesuai dengan prinsip ISO 31000 Sistem Manajemen Risiko. Dalam Pengelolaan risiko yang didasarkan ISO 31000 tersebut terdiri dari 3 komponen utama yaitu antara lain Prinsip, Kerangka Kerja, dan Proses Manajemen Risiko. Tujuan manajemen risiko adalah untuk menciptakan dan melindungi nilai serta meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian sasaran.  

Dalam rangka meningkatkan implementasi Manajemen Risiko di lingkungan Pupuk Indonesia Grup yang dilakukan setiap triwulanan, maka pada triwulan 1 tahun 2022 ini, PT Pupuk Kaltim di beri kesempatan untuk menyelenggarakan Sharing Knowledge mengenai Implementasi Systemic Risk di Pupuk Kaltim yang dilaksanakan pada 26 April 2022 melalui Zoom Online Meeting. Sharing knowledge yang dibawakan oleh Nurjannah Octavia Devisari (AVP Analisis & Pelaporan Manajemen Risiko PT Pupuk Kaltim) ini dihadiri oleh seluruh anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Systemic Risk dianggap penting karena mengacu pada risiko yang ditimbulkan oleh keterkaitan dan saling ketergantungan dalam suatu sistem, dimana kegagalan satu entitas atau kelompok entitas dapat menyebabkan kegagalan berjenjang. Dalam pengelolaan Systemic Risk, PKT mengidentifikasi seluruh Anper dan Afiliasi yang saling terkait baik sebagai Kepemilikan saham maupun sebagai pendiri.

Pemilihan mitra strategis dilakukan dengan melihat Matriks Kepentingan vs Pengaruh dan Analisis Kesehatan Keuangan, sehingga diperoleh  entitas-entitas yang memiliki kepentingan utama dengan PKT yang kemudian dilakukan asesmen risiko secara berkala.

Implementasi  Systemic Risk merupakan salah satu metode yang dilakukan PKT untuk mengawal pencapaian Sasaran Perusahaan, dengan implementasi Systemic Risk diharapkan dapat menjadi early warning system apabila terdapat indikasi kegagalan dari entitas dalam ekosistem PKT yang dapat berdampak ke PKT dan membantu  manajemen dalam melakukan monitoring kinerja anper dan afiliasi khususnya yang memiliki dampak signifikan terhadap keberlangsungan PKT. (RN/SM)